belightfullybora

Jakarta - Juventus dinilai harus melepas Cristiano Ronaldo pada bursa transfer musim panas kali ini demi masa depan klub. Pendapat itu diungkapkan mantan Presiden Juventus periode 2006-2009, Giovanni Cobolli Gigli. Menurut Giovanni Cobolli Gigli, Juventus dan Cristiano Ronaldo akan saling mendapat keuntungan jika memutuskan berpisah tahun ini. Giovanni Cobolii menilai Juventus harus melepas Ronaldo tahun ini jika ingin mendapatkan uang transfer dari hasil penjualan. Hal tersebut tidak lepas dari kontrak Ronaldo di Juventus yang tersisa satu tahun lagi atau akan berakhir pada Juni 2022. "Pendapat saya sejak awal masih sama. Juventus telah melakukan kesalahan ketika mendatangkan Ronaldo (pada 2018),"kata Giovanni Cobolli Gigli dikutip dari situs Diario AS. "Saya selalu mengatakan Juventus tidak akan mungkin mendapatkan keuntungan (finansial) dari kedatangan Ronaldo. Hal itu sudah terbukti sekarang,"ucap Giovanni menambahkan. "Saya tahu Ronaldo adalah

Jakarta - Legenda Portugal Rui Costa sebut nama satu striker favoritnya. Cirinya-cirinya sang penyerang bisa mencetak gol dari mana saja. Siapa dia? Orang yang dimaksudi Rui Costa adalah mantan rekan setimnya, Gabriel Batistuta. Keduanya menghibur pecinta si kulit bundar dengan pemainan apik saat sama-sama memperkuat Fiorentina. Rui Costa menilai sahabatnya itu punya kemampuan leading sebagai seorang demonstrator. Menurutnya, Batistuta adalah jaminan gol di depan gawang lawan. "Kami (dengan Batistuta) teman selamanya. Kami memiliki hubungan yang hebat di dalam dan di luar lapangan. Demonstrator yang bermain dengan saya, dia memiliki kemampuan terbaik untuk mencetak gol," kata Rui Costa dikutip dari 90min, Senin (16/8/2021). "Dia bisa mencetak gol dari mana saja. Sundulan dari tendangan bebas, penalti, dari luar kotak penalti, dengan punggung, bahu, dan tumitnya. Dia mencetak gol dengan berbagai cara,"ujar pemain yang juga sempat berseragam Air Cond

Jakarta - Media sosial kini tengah viral yang menyebutkan bahwa fenomena Matahari memutih ditandai sebagai ciri-ciri akhir zaman atau kiamat. Namun, benarnya bagaimana penjelasan lebih detail soal fenomena alam tersebut. Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Andi Pangerang, menjelaskan bahwa fenomena Matahari memutih atau yang disebut surya pethak dikaitkan dengan salah satu ramalan Sabdo Palon Noyo Genggong. Dalam ramalan itu dijelaskan salah satu tanda akan terjadinya pergantian dari zaman lama ke zaman baru adalah terjadinya surya pethak. "Secara harfiah, surya pethak bermakna Matahari (tampak) memutih. Surya pethak dapat dimaknai sebagai alam sunya ruri atau siang hari yang temaram seperti malam hari. Siang hari di sini adalah dihitung sejak Matahari terbit hingga Matahari terbenam," jelas Andi dikutip dari situs Pussainsa LAPAN. Andi melanjutkan fenomena surya pethak akan membuat sinar Matahari yang biasanya kemerahan ketika terbit dan terbenam akan memutih.